Minggu, 31 Mei 2009

Bahaya Menggunakan Hand Phone Dalam Pesawat Terbang



Hampir semua orang yang pernah berpergian menggunakan pesawat terbang tahu bahwa menggunakan hand phone selama dalam penerbangan adalah dilarang, tapi hampir kebanyakan dari kita tidak tahu apa sih bahayanya kalau kita menggunakan Hp atau barang electronik yang lainnya.

Dengan mengetahui bahaya tersebut saya yakin bahwa kita akan selalu mematikan hand phone selama penerbangan tanpa harus diminta atau diingatkan. Apalagi selama ini masyarakat kita sering di cap sebagai orang yang tidak mementingkan keselamatan, ini bisa kita lihat dari ulah para penumpang yang langsung menyalakan hand phone begitu pesawat mendarat bahkan ada yang sama sekali tidak mematikannya.


Gangguan apa saja sih yang di akibatkan oleh hand phone?

Arah terbang melenceng, Indikator HSI (Horizontal Situation Indicator) terganggu , Gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar, Gangguan sistem navigasi, Gangguan frekuensi komunikasi, Gangguan indikator bahan bakar, Gangguan sistem kemudi otomatis.

Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan menerima gelombang radio melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya.

Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa melihat bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang bergerak di landasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat penggunaan ponsel.
Kebisingan pada headset para penerbang dan terputus-putusnya suara mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara pengawas dengan baik.

Sekiranya bila kita naik pesawat, bersabarlah sebentar. Semua orang tahu kita sedang bergegas.Tetapi, demi keselamatan sesama, dan demi sopan santun menghargai sesama, janganlah mengaktifkan ponsel selama di dalam
pesawat terbang.

Rabu, 27 Mei 2009

Tiket Penerbangan Online

Salah satu kemajuan dari dunia penerbangan di Indonesia yang menurut saya bagus dan sangat membantu kita bila ingin berpergian menggunakan pesawat terbang adalah adanya fasilitas yang disediakan oleh beberapa agen penerbangan di Indonesia untuk membeli tiket secara online melalui internet.

Sekarang ini saya lihat masyarakat kita sudah mulai terbiasa menggunakan fasilitas tersebut, untuk di lingkungan tempat saya bekerja misalnya hampir semua staff yang mau berpergian membeli tiket secara online paling tidak mereka akan mengecek harga tiket tersebut di sana.

Apa sih kelebihannya kalau kita membeli tiket secara online :

1. Kita bisa membeli tiket jauh hari sebelum waktu keberangkatan.
2. Bisa mendapatkan harga yang lebih murah.
3. Bisa mendapatkan informasi penerbangan sewaktu-waktu kapanpun kita inginkan.

Dan mungkin masih ada beberapa kelebihan yang lain. Semoga ke depannya, semua maskapai memiliki fasilitas online.

Minggu, 24 Mei 2009

Tenis Lapangan

Sudah lebih sebulan ini saya melakukan latihan Tenis Lapangan bersama kawan-kawan dari kantor, satu minggu dua kali latihan hari Sabtu malam dan hari Rabu malam.

Menurut saya olah raga Tenis Lapangan ini cocok untuk juga untuk orang yang berusia empat puluh tahunan, karena relatif lebih ringan kalau kita bandingkan dengan olah raga bulu tangkis apalagi sepak bola. Ini pendapat saya yang baru beberapa kali melakukan latihan jadi mungkin akan berbeda pendapat dengan para pemain tenis yang lebih senior.

Untuk yang baru belajar bermain tenis seperti saya memakai jasa pelatih tenis akan sangat membantu kita mempercepat belajar bermain tenis dengan baik, itu juga yang di sarankan kawan-kawan yang lebih senior karena dalam permainan tenis lapangan cukup banyak teori yang tidak mudah untuk mempraktekkannya tanpa di dampingi pelatih atau kawan yang sudah senior.

Di Batam cukup banyak lapangan tenis yang tersedia biasanya terdapat di perumahan-perumahan mewah atau hotel, yang cukup terkenal ada di perumahan Sukajadi, perumahan Duta Mas dan Hotel Asrama Haji batam center.

Sabtu, 23 Mei 2009

Kegigihan.......berbuah sukses

Seorang tukang setrika di perusahaan binatu tinggal disebuah kontrakan kecil dan mendapat upah $60 seminggu. Istrinya bekerja di malam hari, namun dengan dua pekerjaan tersebut mereka nyaris tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Pada suatu hari bayi mereka terkena infeksi telinga. Mereka tidak memiliki biaya pengobatan dan harus menjual beberapa barang / perabotan mereka untuk membeli antibiotik.


Pekerja binatu ini ingin menjadi penulis. Setiap malam dan akhir pekan bunyi mesin ketiknya memenuhi kontrakan kecilnya. Dia menabung sebagian uang belanjanya untuk mengirimkan naskah pada penerbit dan agen. Semua orang menolak hasil karyanya, surat jawaban yang diterimanya pun cukup singkat. Bahkan dia sendiri tidak yakin bahwa hasil karyanya dibaca.

Pada suatu hari si pekerja binatu tersebut membaca sebuah novel yang mengingatkannya akan hasil karyanya. Kemudian dia mengirimkan hasil karyanya kepada sebuah penerbit buku, dan naskah itu diterima oleh Bill Thompson.

Beberapa minggu kemudian, sebuah jawaban yang hangat dan ramah dia terimanya melalui pos. Naskah itu punya banyak kesalahan, tetapi Bill Thompson yakin pekerja binatu ini punya bakat sebagai seorang penulis dan mendorongnya untuk mencobanya lagi.

Dalam 18 bulan berikutnya, si pekerja binatu mengirimkan dua naskah lagi kepada editor. Namun sekali lagi pekerja binatu tersebut mendapatkan jawaban yang kurang memuaskan dari editor. Tanpa putus asa, si pekerja binatu pun mulai mengerjakan novel berikutnya. Namun karena tagihan yang terus menumpuk membuatnya mulai kehilangan harapan.

Pada suatu malam dia membuang naskahnya ke keranjang sampah. Keesokannya istrinya mengambilnya lagi. “Kau tak boleh menyerah saat keberhasilan telah begitu dekat” kata istrinya.

Si pekerja binatu menatap halaman-halaman naskahnya. Mungkin dia tidak lagi punya kepercayaan diri, tetapi istrinya percaya. Demikian pula dengan seorang editor di New York yang belum pernah ditemuinya. Maka, setiap hari dia mulai menulis lagi untuk menyempurnakan kembali novelnya.

Setelah dia selesai, dikirimkannya kembali novel itu kepada Bill Thompson. Di luar dugaannya perusahaan penerbitan Thompson menyerahkan uang muka $2500, dan lahirlah cerita horor klasik Stepen King yang berjudul Carrie. Novel tersebut terjual lima juta eksemplar dan menjadi film yang paling banyak meraup keuntungan pada tahun 1976.

Orang-orang yang sukses menyadari betul bahwa untuk mendapatkan kesuksesan bukan hanya karena kepintaran maupun bakat yang kuat, tetapi lebih dari itu, kegigihan menjadi faktor yang lebih dominan untuk mengantarkan mereka kepada apa yang mereka cita-citakan.

Orang yang sukses pun tahu bahwa tidak ada seorangpun yang mencapai puncak dengan hanya satu kali lompatan. Yang benar-benar membedakan mereka dari yang lainnya adalah kesediaan mereka untuk menaruh satu langkah di muka kaki lainnya, tidak peduli sesulit apapun
Tetapi kadang-kadang orangyang paling gigih sekalipun merasa kelelahan bahkan mulai tidak percaya dengan apa yang dikerjakannya. Untuk itu mereka membutuhkan dukungan orang-orang disekitarnya, untuk memulihkan kepercayaan terhadap dirinya, cita-citanya dan pertolongan yang akan di berikan Allah. Seperti istri pekerja binatu yang senantiasa mendukung suaminya untuk terus berkarya.



Jumat, 15 Mei 2009

Menghukum tanpa Kekerasan

Berikut ini adalah cerita masa muda Dr. Arun Gandhi (cucu dari Mahatma Gandhi). Waktu itu Arun masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orang tua disebuah lembaga yang didirikan oleh kakeknya yaitu Mahatma Gandhi, di tengah-tengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika selatan. Mereka tinggal jauh di pedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tidak heran bila Arun dan dua saudara perempuannya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.

Suatu hari ayah Arun meminta Arun untuk mengantarkan ayahnya ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan Arun sangat gembira dengan kesempatan ini. Tahu bahwa Arun akan pergi ke kota, ibunya memberikan daftar belanjaan untuk keperluan sehari-hari. Selain itu, ayahnya juga minta untuk mengerjakan pekerjaan yang lama tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel. Pagi itu, setiba di tempat konferensi, ayah berkata, "Ayah tunggu kau disini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama. ". Segera Arun menyelesaikan pekerjaan yang diberikan ayahnya.


Kemudian, Arun pergi ke bioskop, dan dia benar-benar terpikat dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu. Begitu melihat jam menunjukkan pukul 17:30, langsung Arun berlari menuju bengkel mobil dan terburu-buru menjemput ayahnya yang sudah menunggunya sedari tadi. Saat itu sudah hampir pukul 18:00.Dengan gelisah ayahnya menanyakan Arun "Kenapa kau terlambat?".Arun sangat malu untuk mengakui bahwa dia menonton film John Wayne sehingga dia menjawab "Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu".

Padahal ternyata tanpa sepengetahuan Arun, ayahnya telah menelepon bengkel mobil itu. Dan kini ayahnya tahu kalau Arun berbohong. Lalu Ayahnya berkata, "Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan kau sehingga kau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran kepada ayah.
Untuk menghukum kesalahan ayah ini, ayah akan pulang ke rumah dengan berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik- baik".

Lalu, Ayahnya dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap, sedangkan jalanan sama sekali tidak rata. Arun tidak bisa meninggalkan ayahnya, maka selama lima setengah jam, Arun mengendarai mobil pelan-pelan dibelakang beliau, melihat penderitaan yang dialami oleh ayahnya hanya karena kebodohan bodoh yang Arun lakukan. Sejak itu Arun tidak pernah akan berbohong lagi.

*Pernyataan Arun:*
"Sering kali saya berpikir mengenai episode ini dan merasa heran. Seandainya Ayah menghukum saya sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapatkan sebuah pelajaran mengenai tanpa kekerasan? Saya kira tidak. Saya akan menderita atas hukuman itu dan melakukan hal yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru saja terjadi kemarin. Itulah kekuatan tanpa kekerasan."


Kamis, 07 Mei 2009

kerja ikhlas = kerja bodoh??

Di jaman yang hampir semua hal diukur dengan materi, kerja ikhlas menjadi hal yang langka. Pelakunya pun kerap disebut orang aneh, orang antik atau orang yang melakukan hal bodoh. Kebanyakan orang di jaman ini memang bekerja dengan ?tulus? tetapi tidak ikhlas!?
Lho, apa bedanya Pak??, tanya para mahasiswa yang mengikuti kuliah atau seminar saya. Saya sering menjawab,?Tulus adalah singkatan dari TUjuannya fuLUS?. Jadi bekerja karena motivasinya adalah untuk mendapatkan uang. Jika mendapatkan uang banyak maka bekerja keras dengan sangat baik, tetapi jika mendapat uangnya sedikit maka kerjanya asal saja. Hal inilah yang dilakukan oleh kebanyakan orang.
Tetapi jika bekerja dengan hati ikhlas, berarti bekerja dengan berdasarkan kasih dan kerelaan hati. Seperti matahari pagi yang selalu rajin tidak pernah terlambat selalu bersinar dan tidak pernah mengharapkan imbalan atau balasan kembali. Matahari juga tidak peduli apakah manusia mau menerima sinarnya atau bahkan menolaknya.
Sebuah kisah nyata yang diceritakan oleh seorang teman saya terjadi di Bandung beberapa waktu yang lalu. Kisah nyata ini dapat dijadikan suatu bahan renungan tentang keihklasan hati dalam bekerja.
Seorang mahasiswa yang baru lulus menjadi sarjana kedokteran di sebuah perguruan tinggi negeri terkenal di Bandung memilih untuk bekerja menjadi asisten laboratorium di almamaternya. Penghasilan yang diterimanya sebagai asisten lab sangatlah kecil, bahkan tidak mencukupi walau pun hanya untuk membayar biaya transportasi ke kampusnya. Tetapi dia mencintai pekerjaan menjadi asisten dan melakukannya dengan ikhlas karena memang mencintai pekerjaan mengajar.
Banyak orang yang mengatakan bahwa dia bodoh karena memilih bekerja menjadi asisten lab. Padahal sebagai sarjana kedokteran dari universitas negeri terkenal, dia memiliki peluang besar untuk bekerja di perusahaan swasta yang memberikan penghasilan berpuluh-puluh kali lebih besar.
Walau orang tuanya pun mendesaknya untuk mencari pekerjaan lain, dia tetap memilih membantu almamaternya menjadi asisten lab. Semua hal itu dilakukan dengan hati yang ikhlas. ?Pekerjaan ini membahagiakan hati saya?, katanya.
Suatu saat datanglah seorang profesor dari Jepang berkunjung ke universitas tersebut. Karena semua dosen sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, maka ditugaskanlah asisten lab tersebut untuk menemani dan membantu sang profesor selama berada di Bandung.
Asisten tersebut bisa saja menolaknya karena hal itu bukanlah tugasnya sebagai asisten lab. Dia tidak dibayar untuk hal itu. Tetapi dia memilih untuk tetap menerima tugas itu dengan hati yang ikhlas dan berusaha membantu sebisanya tanpa mengeluh.
Walau pun sama sekali tidak bisa berbahasa Jepang, dia berusaha sebaik mungkin membantu sang profesor. Mengantarnya mencari makanan untuk makan siang dan makan malam, berbelanja oleh-oleh Bandung, berkunjung ke Gunung Tangkuban Perahu, dan tempat-tempat wisata lainnya. Dia selalu mengantar ke mana pun sang profesor ingin pergi dengan tersenyum.
Setiap hari dia menjemput sang profesor dan mengantarkannya kembali ke hotel tempat sang profesor menginap. Sampai saatnya profesor itu kembali ke Jepang, sang profesor memberikan jam tangannya kepada asisten lab tersebut sebagai tanda terima kasih. Hati sang Profesor sangat tersentuh dengan keramahan dan keikhlasan hati asisten lab yang telah membantunya selama berada di Bandung.
Beberapa tahun kemudian, sang profesor telah terlupakan dalam ingatan asisten lab tersebut. Dan dia masih bekerja masih bekerja ikhlas sebagai asisten di universitas tersebut. Hingga datanglah sebuah kesempatan beasiswa belajar kedokteran sampai jenjang S-3 dari sebuah universitas di Jepang bagi akademisi di universitas negeri di Bandung tersebut.
Dosen-dosen yang lebih senior segera mengirimkan aplikasi permohonan beasiswa ke universitas di Jepang tersebut. Tetapi ternyata oleh universitas di Jepang yang memberi beasiswa tersebut semuanya ditolak!
Ternyata sang Profesor di universitas Jepang itu yang menolaknya. ? Saya hanya mau menerima dan merekomendasikan anak muda yang dulu pernah antar-antar saya selama saya di Bandung!?, katanya dengan tegas.
Akhirnya sang asisten lah yang mendapatkan kesempatan untuk meneruskan kuliah dengan beasiswa di Jepang. Dia melampaui dosen-dosennya yang lebih senior untuk mendapat kesempatan kuliah lebih tinggi. Kabar terakhir yang saya terima, saat ini dia masih sedang menyelesaikan kuliah S-3 kedokterannya di Jepang.
Dari kisah nyata itu saya berkesimpulan bahwa kerja ikhlas bukanlah kerja bodoh, melainkan kerja yang sangat pintar !
Walau pun dengan bekerja ikhlas kita tidak dipedulikan atasan kita, orang disekitar kita, atau tidak dipedulikan orang lain... tetaplah bekerja dengan x-tra kerja ikhlas! Faktor X ke tiga dalam fondasi kesuksesan seseorang.
Ingatlah! Bahwa walau pun semua orang di dunia tidak peduli dan menutup mata terhadap apa pun keikhlasan yang kita perbuat, tetapi Tuhan akan selalu peduli dan tidak akan menutup mata Nya kepada keikhlasan hati kita.
Di saat yang TEPAT Dia akan memanggil malaikat Nya, ?Kat, Kat, malaikat...kasih BERKAT untuk orang yang ikhlas itu?.

Source : Dari salah satu milis
 

About

Site Info

Text

Candi Renggo Copyright © 2009 Community is Designed by Bie thanks to Game Online